WarnetPlus Alianet

Pusat Informasi Peluang Kerja & Peluang Usaha

Friday, July 28, 2006

Tanya Jawab Seputar Bisnis Warnet-2

Dikutip dari CBN CyberSHOPPING

saya mempunyai sebuah usaha w-net (warung internet) yang lokasinya ada di sebuah mall. Tapi selama ini, usaha saya hanya begitu saja, padahal pengennya sih saya usaha itu dapat meningkatkan kegiatan dan juga penghasilan. Kalau kegiatan yang berhubungan dengan komputer memang sudah terlaksana sih, tapi itu juga jarang karena personilnya masih terbatas.

Bagaimana, ya? Apa yang harus saya lakukan untuk mengembangkan usaha w-net ini?


Jawaban:

Untuk mengembangkan usaha warnet di mall memang membutuhkan strategi pemasaran jitu. Promosi adalah suatu bagian dari pemasaran, namun jika tujuan Anda adalah mengembangkan usaha warnet, maka promosi saja tidak cukup. Suatu strategi pemasaran harus lengkap, meliputi perbaikan mutu kualitas - produk dalam hal ini produk jasa internet & computer services; perbaikan penetapan harga pelayanan jasa; identifikasi pangsa pasar yang dituju; kemudian melakukan promosi yang pro-aktif.

Berdasarkan ke-4 faktor pendukung tersebut, marilah kita menjabarkannya dalam bentuk strategi pemasaran:

1. Menambah variasi layanan jasa dan produk. Dalam usaha warnet, produk utama yang ditawarkan adalah jasa pemakaian internet dan game station. Jasa internet yang dilengkapi dengan fasilitas voice chat & webcam, tentunya lebih menarik, Begitu juga dengan game station. Ada banyak game on-line saat ini yang tengah digemari dan jika warnet Anda tidak mau ketinggalan dan ingin menarik lebih banyak pelanggan, pastikan telah menyediakannya. Selain itu juga bisa ditawarkan jasa-jasa yang berhubungan dengan computer services, misalnya rental komputer, printing black & white, colour printing, scanning, perbaikan komputer yang rusak, jual beli komputer baru/ second. Anda bisa menambah variasi jasa layanan, misalnya pengetikan dan terjemahan, atau mencoba untuk menjual produk lain yang berhubungan dengan komputer, misalnya menjual disket, CD, headset, tinta printer compatibel, dan lain-lain.

Intinya, semakin banyak varisasi jasa yang ditawarkan, tentunya akan semakin menarik orang untuk datang. Tidak hanya pengunjung mall yang kebetulan lewat, tapi juga orang lain yang membutuhkan jasa internet dan layanan komputer. Namun lakukanlah penambahan variasi jasa secara bertahap mengikuti permintaan konsumen

2. Perbaikan penetapan harga. Harga jasa layanan internet sangat sensitif. Sedikit saja dianggap lebih mahal, pelanggan bisa pindah ke warnet lain yang lebih murah. Karena itu, perhatikan para pesaing Anda, baik di dalam mal sendiri maupun di luar mal, terutama lingkungan sekitar. Anda bisa berpatokan pada harga yang berlaku di pasaran, namun jika Anda ingin menetapkan harga yang lebih tingggi, mungkin Anda bermaksud membidik target market yang berbeda. Yang penting harus diperhatikan bahwa harga yang dibayar oleh customer sesuai dengan service yang mereka dapatkan. Jika service warnet Anda jauh lebih bagus dari pesaing Anda, maka Anda bisa menetapkan harga lebih tinggi.

3. Identifikasi pasar yang dituju. Karena warnet Anda terletak di mal, otomatis customer utama Anda adalah oarng yang datang ke mal. Motivasi orang datang ke mal berbeda-beda - umumnya mereka datang untuk berbelanja, window shopping, makan-makan, atau sekedar ngopi-ngopi. Jarang sekali orang datang ke mal khusus untuk ke internet sebab selain waktunya terbatas, mengikuti jam buka tutup mall juga orang berpakaian baik atau berdandan untuk ke mal, tempatnya juga lebih bising. Karena itu jika harus ke warnet orang mungkin lebh memilih warnet yang suasananya tenang di luar mal di pinggir jalan yang lebih santai dan waktunya fleksibel.

Karena itu pengunjung warnet Anda mungkin punya beberapa motivasi, misalnya seorang suami ber-internet ria sambil menunggu istrinya belanja, anak sekolah atau mahasiswa habis ber-internet kemudian belanja, dan lain-lain. Sehingga pengunjung warnet Anda tidak lama, sehingga mungkin Anda bisa menetapkan tarif pemakaian internet per-15 menit atau per-30 menit, atau ada tarif pemakaian minimal.

Kelebihannya, jika pengunjung di warnet yang berdiri sendiri biasanya terbatas, warnet yang berlokasi di dalam mal mempunyai potensi pengunjung jauh lebih banyak. Saran saya, identifikasi dulu mengenai karakter dari mal itu sendiri: apakah terletak di perumahan, di daerah pinggiran, di tengah kota, mal kelas menengah ke bawah atau kelas menengah ke atas, mal keluarga atau mal anak muda. Masing-masing mempunyai karakter pengunjung sendiri. Mengenali karakter pengunjung akan memudahkan Anda menawarkan jasa internet yang sesuai kebutuhan mereka. Bahkan bagaimana membuat interior warnet yang nyaman dan pelayanan yang disukai pengunjung menjadi sangat penting. Namun hal ini hanya bisa diketahui jika Anda berusaha mengetahui karakter pengunjung mall terlebih dahulu.

4. Promosi. Anda bisa menawarkan paket diskon untuk pemakaian internet sejumlah tertentu selama bulan tertentu, membuat kartu anggota dengan pelayanan khusus untuk anggota, atau bekerjasama dengan pihak pengelola mal untuk mengadakan acara di warnet Anda, dengan tujuan menarik pengunjung. Intinya adalah sikap pro-aktif dalam berpromosi, agar warnet Anda bisa lebih banyak dikenal orang.

Semoga bermanfaat,

Salam,

Tanya Jawab Seputar Bisnis Warnet-1

Pertanyaan 1

Saya adalah pengguna jasa internet yang setia, hampir setiap hari saya pergi ke warnet untuk mencari berita lalu terbersit di pikiran saya untuk mendirikan warnet sendiri. Pertanyaan saya apakah untung ruginya jika saya mendirikan warnet dengan modal pinjaman dari bank dan bagaimana cara me-manage pendapatannya untuk angsuran bank ? Terima kasih.

Jawaban

Mendirikan suatu usaha memerlukan proyeksi perhitungan income yang diteruskan ke rugi laba dan arus kas. Usaha warnet memang cukup menjanjikan saat 1997-1999. Namun saat ini persaingannya sangat ketat ditambah kebijakan Telkom yang saat ini sebagai provider access broadband untuk warnet yang men'charge' biaya cukup mahal.

Walhasil tidak sedikit warnet yang gulung tikar karena skala ekonomis yang harus dicapai lewat jumlah pengunjung dan access hour minimal harus naik - supaya usaha warnet bisa survive. Saran saya jika Bapak memang punya lokasi traffic pengguna warnet bagus seperti dekat lokasi kos-kosan pelajar/mahasiswa mungkin masih feasible.

Cara lain juga dengan mendiferensiasikan layanan misalnya cafe internet. Hanya saja biaya awal untuk membuka cafe internet cukup mahal - modal kerjapun bisa puluhan sampai ratusan juta jika lokasi diambil di prime district/mall area.

Untuk mengambil pinjaman modal kerja dari bank dengan rate pinjaman masih diatas 14% saya rasa Bapak bisa kesulitan untuk mengembalikannya. Ini bukan saya pesimis tetapi memang kenyataannya agar BEP dan Pay out time nya bisa terpenuhi, Bapak perlu bantuan pemodal yang bisa memberikan bunga di bawah bunga bank untuk usaha warnet.

Saran saya pak Dedi perlu lebih jeli melihat peluang - coba cari tahu usaha yang pak Dedi justru belum tahu banyak selama ini. Masih banyak usaha lain yang memberikan keuntungan atraktif selain warnet.

Salam sukses selalu.

-------------------------------------------

Pertanyaan 2

Saya lagi bingung mengenai masalah warnet saya. Setelah warnet dibuka kenapa timbul keraguan padahal sebelumnya saya sangat yakin akan bisnis warnet saya ini!

Saya ingin minta bantuan Bapak/Ibu bagaimana caranya saya memasarkan warnet tersebut dan strategi apa saja yang perlu diterapkan, saya juga menginformasikan bahwa lingkungan di sini merupakan lingkungan mahasiswa yang ramai tiap tahunnya, dan saya juga minta batuan bagaimana saya harus memanajemen warnet saya ini.

Jawaban
Email dari Anda sangat singkat. Yang saya tangkap adalah keraguan Anda setelah membuka Warnet, padahal sebelumnya sangat yakin. Mungkin keraguan ini timbul karena sambutan awal tidak meledak seperti yang semula dibayangkan. Sebetulnya hal ini wajar karena jarang sekali ada bisnis baru yang langsung cespleng. Perlu ada upaya untuk membangun Awareness dan Interest.

Beberapa usul saya:

1. Bilamana sudah banyak Warnet saingan di sekitar, buat program peluncuran untuk satu bulan pertama, misalnya diskon xx% selama soft launch, gratis minuman botol, beli 1 gratis 1 dan lain sebagainya.

2. Buat Warnet Anda lain dari yang lain (unik). Misalnya, desain/tata letak ruangan, pencahayaan, kaca cermin, warna yang mencolok. Atau pramuniaganya secara khusus dipilih yang ekstra ramah dan menarik sehingga para pengunjung betah berlama-lama, ketagihan datang, dan menyebarluaskan berita itu pada banyak orang.

3. Boleh mencoba mencetak selebaran sederhana untuk dibagikan kepada para mahasiswa di sekitar kalau dirasakan bahwa mereka belum mengenal Warnet Anda.

4. Papan nama dan nama yang unik bisa membantu. Contohnya ada salon yang menamakan diri "Lu-Gua" "Lu-tu-ye". Ada toko fotocopy yang terkenal karena Subur.

5. Untuk memahami pasar lebih mendalam, Anda bisa ngobrol dengan pelanggan yang ada maupun pelanggan saingan. Tanyakan apa yang mereka sukai dan tidak sukai. Apa saja yang menjadi pertimbangan dalam memilih Warnet. Aktivitas ini dalam skala besar dinamakan 'Market Research'. Dengan sekedar ngobrol-ngobrol, kadang-kadang kita bisa memperoleh manfaat yang sama.

Akhirnya: Jangan menyerah, jangan berkecil hati! Hampir semua pengusaha pernah mengalami masa-masa sulit. Yang persisten, yang tahan banting, pasti berhasil. Selamat!

-------------------------------------------

Pertanyaan 3

Saya mengelola ISP dan 3 buah warnet yang hampir 5 tahun berdiri yangg jadi permasalahan adalah pendapatan salah satu warnet mengalami penurunan yang signifikan setiap bulannya padahal akses juga baik-baik saja (stabil) bagaimana solusi yg manjur untuk masalah ini mengingat saya telah memberikan voucher tiap 1 jam, paket hemat untuk jam tertentu serta merchand-merchad bagi pelanggan guna menarik para user untuk datang ke warnet saya.

Bagaimana menghadapi keadaan seperti ini sehingga tidak berlangsung terus menerus dan pendapatan dapat naik dan stabil lagi serta dapat memuaskan para pelanggan lama serta menarik pelanggan baru? Demikian pertanyaan dari saya sebelumnya saya ucapkan terima kasih.

Jawaban
Masalah yang dihadapi pak Sony saat ini di salah satu warnet adalah pendapatan turun walaupun sudah diberikan 'perangsang' bagi customer untuk menggunakannya.

Untuk mengetahui pokok persoalannya memang perlu dikaji beberapa aspek antara lain:

1. Apa penyebab customer mau/tidak mau menggunakan warnet Bapak dilokasi warnet tersebut ?
2. Apakah ada perubahan dari sisi customer di daerah warnet tersebut seperti misalnya adanya warnet di lokasi berdekatan yang memberikan fasilitas, kemudahan, harga dan kenyamanan relatif lebih baik (customer value proposition) daripada warnet Bapak.
3. Bagaimana cara untuk memperoleh customer baru dan mengembalikan customer lama setelah mengetahui jawaban 1 dan 2.

Untuk usaha warnet memang saat ini tidak semudah menjaring pelanggan seperti saat 4-6 tahun lalu. Banyaknya pilihan bagi pelanggan, tingginya rate access broadband dan persaingan antara penyedia membuat penyelenggara warnet harus mengolah 'penawaran total' yang ingin diberikan ke pelanggan.

Bapak bisa meninjau perbandingan seberapa jauh warnet Bapak memiliki nilai plus dibanding alternatif penyedia jasa (selain warnet dan warnet itu sendiri) lain dilingkungan warnet tersebut. Pertanyaan nomor dua akan membantu mencari jalan keluar masalah yang Bapak hadapi. Selamat mencoba dan sukses selalu!



Diambil dari beberapa sumber di Internet

Pengalaman Bisnis Warnet Di Medan

Dari Milis Asosiasi Warnet


Ehem... ikut nimbrung nih... maaf kalo kepanjangan
tapi ini adalah pengalaman pribadi saya sekaligus
respons saya ....

> Bukan hanya bisnis reseller internet /rt-rw net,
juga bisnis warnet, atau
> bisnis apapun juga ...
> Semua bisnis menuntut totalitas dari
penyelenggaranya
> Kemampuan teknis dan organisatoris saja tidak cukup
... masih banyak segi
> /sisi-sisi yang lain ... terutama yang menyangkut
customer relationship

Saya setuju dengan pendapat Pak Yohanes, saya pemilik
warnet di Medan, nekat buka warnet karena gagal bisnis
di pasar valas, eh namanya nekat malah buka di tempat
yang orang bilang nggak bakal bisa untung alias sepi
pengunjung ... yah dijalanin aja karena tempat
warnetnya milik sendiri jadi buat hemat biaya karena
tempat itu harus direnovasi jadi saya anggap impas
dengan sewa. Teman2 banyak ngetawain dan bilang bakal
tutup nggak sampe 3 bulan. Bener juga rasanya, tapi
ada pilihan lain? Tidak ada! Ya terima saja
kondisinya. Untung saya demen main komputer sejak SMA
jadi sudah mahir untuk sekedar bangun jaringan kecil.

Jadi dengan modal sekedarnya saya bangun 10 pc
(hehehe... pentium 133) semua teman ketawa, gimana
hidup dengan komputer jaman kuda begitu? Bandingin
saja warnet saya buka tahun 2001 masih pake Pentium I.
Ada pilihan lain? Tidak ada... yah karena terprovokasi
oleh Pak Onno dan Om Sunggiardi saya nekat lagi... dan
saya berusaha mati2an mengambil hati pelanggan... anak
ABG jadikan teman canda... yang tua ajak cerita sampe
begadang... demi pelanggan.... pokoke singkat cerita
saya jalanin semua ekstra kurikuler mengenai warnet
dan manajemen usaha kecil... "pelanggan itu suka
aneh... kalau dia sudah suka.. terutama ABG maka di
lokasi manapun warnet itu akan didatangi juga"
(Michael Sunggiardi, Seminar Warnet di hotel Novotel
Medan)
Namun akhirnya saya mampu bertahan juga...

Jadi totalitas itu mutlak...
Kemampuan teknis itu saaangat membantu...
Customer relationship? hahaha.... pernah dengar
aplikasi Total Gaet Customer(TGC) ? itu saya lakukan
selalu... sampe sekarang....


> ..., market analysis, supply chain management,
managing human resources dan

Market analysis saya ngaco.... saya hanya modal nekat
doang... nekat dengan kalkulasi yang saya anggap benar
sendiri... menurut teori semuanya rada salah.... tapi
dengan aplikasi TGC saya bisa ajak orang2 datang ke
warnet saya... semua sekolah sekitar saya bagiin
brosur sampe beberapa bulan lamanya dengan operator
saya.... supply chain malah minim... abis pake pc kuno
dan minta teman teknisi kasi kredit service (alias
ngutang) ... akhir bulan baru bayar pake simpanan
warnet...
Managing human resources malah lebih mirip ruangan
kampanye... tiap hari kasi semangat sama operator...
habis sering dapat hanya 40/50 rebu selama beberapa
hari... hahaha... mau nangis ya nggak bisa juga....
"sekiranya anda gagal, ingatlah bahwa peluang untuk
mencoba senantiasa ada" (Billi Lim, cuplikan dari Buku
Berani Gagal")

> tentu saja capital/fund rising ... .... etc

Capital minim... ngutang sama orang tua... (ini
tekanan psikologis terbesar)... pinjem alat2 temen
(teman jadi sering datang untuk memeriksa apa masih
ada atau udah digadai) ... pinjem tenaga teknisi (kasi
1 bungkus rokok ama teman teknisi plus rayu2) ...
pinjem sana sini pokoknya ... sampe sekarang malah ada
yg disimpan buat kenang2an...

> Tentusaja basic skill mutlak diperlukan .......
Kalaupun ini tidak ada,

Pendek cerita: dimulai dengan dasar modal nekat tadi
yang saya artikan "SIAP MENERIMA SEMUANYA" seperti Pak
Yohanes bilang dalam tempo 2 tahun warnet saya
sekarang sudah menjadi Training Center dan sudah
memiliki puluhan murid, plus sudah sering kerjasama
berbagai proyek dengan berbagai perusahaan, plus saya
sudah punya staff 10 orang, plus saya sudah punya
puluhan pentium 3 & 4 yang sering disewa oleh
perusahaan it training "terkemuka" asal jakarta plus
banyak peluang lainnya yang bisa dimanfaatkan...
JADI TAKABUR? Hehehe... tidak juga... warnet saya itu
tetap buka walaupun sempat tutup beberapa saat...
malah kini dengan harga Rp 2500 per jam (kalo nggak
percaya ya nggak apa2)... tapi saya tetap profit...
dan secara kalkulasi warnet saya bisa BEP dalam masa
dibawah 18 bulan... kenapa? hehehe... itu di lain
cerita ...
kalau tertarik mungkin saya akan ceritakan juga....
tapi ini HANYA untuk sarana MOTIVASI, sama seperti
yang saya dapatkan dari milis ini....

> lebih baik taruh modal/uangnya di deposito bank,
suatu bentuk investasi
> yang risknya termasuk rendah (dengan yield/gain yang
rendah pula tentunya -

Yield/gain yang saya dapatkan dari mendirikan warnet
memang rendah bagi sebagian orang... tetapi secara
emosi dan intelektual saya jadi berlimpah karena
pengalaman jadi operator dan pemilik warnet kecil,
kenapa? saya sendiri juga takjub... tapi kini saya
mengerti...

Kini warnet saya masih tetap seperti dulu... hahaha...
percaya tidak? Masih pake pentium 1 yang hanya 133
Mhz.... tetapi sudah pakai AC dan jumlahnya semakin
banyak... berbagai layanan diberikan seperti
perpustakaan, dan berbagai layanan warnet umum
lainnya... dan kini malah bisa memberikan layanan plus
seperti web mail dan lain-lain... malah saya
meletakkan beberapa aplikasi web untuk e-learning di
sana... Beberapa pelanggan korporat saya tidak
menyadari bahwa demo web application yang mereka lihat
itu dipasang di warnet, mereka manggut2 saja... kirain
dihosting di server luar negeri dan jakarta...
hahaha.... intranet? portal? extranet? bahkan web
database! semua saya lahap... mereka pikir kita
content provider... hahaha.

Kini saya tetap mengikuti perkembangan warnet dengan
segala masalahnya... saya tertarik dengan teknologi
RT/RW Net.. buku2 Pak Onno saya beli, artikel Pak
Sunggiardi saya baca sampe beberapa kali, situs idkf
jadi langganan tiap minggu, beberapa hari yang lalu...
saya beranikan bicara dengan konsultan korea di medan
(mitra telkom) tentang pentingnya koneksi murah
internet disambung berbagai tempat di medan dan tidak
hanya untuk perumahan orang kaya dan hotel2 saja...
mereka malah semangat... mereka undang saya untuk
diskusi ... nggak kayak pejabat2 kita... soal ini kita
kesampingkan saja... masalahnya terletak di kitanya,
bukan di mereka...

> kalau deposito Yen, bunganya 0.25% per tahun !!!!!).

Soal bunga, hmm... ini menarik... karena saya
berangkat dari operator sekaligus pemilik warnet kecil
saya agak hati2 tentang bunga dalam bentuk uang, namun
saya ingin membahas bunga bentuk lain ... bunga
pengalaman .... kini bunga pengalaman itu sangat
besar... lebih dari 250% per tahun kalau dibanding
bunga finansial... syukurrr saya ucapkan untuk berkat
yang saya terima sampai sekarang... dan sebagai bentuk
rasa terima kasih saya, 2 kali saya melakukan
kompetisi jagoan internet di kota Medan di tahun 2002,
bekerjasama dengan lebih 50 warnet... hasilnya?
lumayan, usaha saya semakin maju.... walaupun SEPERTI
BIASA banyak yang pesimis... saya tetap nekat
mengenalkan model quiz via internet untuk mencoba
mempopulerkan e-learning dan web examination,
hehehe... telkom sendiri mendukung 1000% walaupun dana
sumbangan hanya 2,5% dari yang diharapkan.... tapi
saya tetap "nekat terkalkulasi" aja...
Dan sampai sekarang rasanya saya lebih dari sekedar
bertahan hidup dengan warnet saya...

> Ingat, no pain - no gain.

Ini kata2 yang sangat berarti buat saya, sehingga saya
mungkin "terlalu banyak" bercerita tentang pengalaman
pribadi. Sudah lebih dari 3 tahun saya mengikuti milis
ini, walaupun saya terus menjadi anggota pasif
(seperti Pak Sunggiardi sebutkan di seminar warnet di
kota medan, wong saya sendirian ngaku ikut milis waktu
itu) saya terus termotivasi oleh Pak Onno, Pak
Suggiardi, Pak Sumaryo.... mungkin mereka tidak
merasakan apa2... tapi saya berterima kasih...
sekarang saya tetap dengan rencana saya, membangun
warnet2 lagi...dilengkapi dengan fasilitas e-learning
(pake flash biar agak cepet diakses dibanding movie
atau yg lain)... laju pendidikan memang terasa lambat
tetapi dampaknya besar... "semakin banyak orang yang
anda bantu, membuat anda semakin kaya" (Robert
Kiyosaki).

Soal RT/RW Net... hehehe... ini malah mau saya buat...
bagi2 akses buat orang sekitar... malah saya mau buat
warnet khusus di dekat asal sekolah saya (habis belon
bisa kasi yang lain)... alternatif selalu ada... RT/RW
net salah satunya... tin can wireless juga bisa...
mana yang pasti bisa? Tidak ada! Nekat aja mencoba...
Gagal sudah ditangan, itu prinsip saya.... kalkulasi
perlu, niat baik mendukung, tetapi ingat...
keberhasilan selalu hanya SATU langkah didepan
kegagalan yang banyak kita perbuat. Siapa yang pernah
langsung bisa berjalan ketika bayi? Atau belajar naik
sepeda langsung bisa ketika sudah makin gede?
Diputusin pacar langsung patah hati abadi? PHK jadi
alasan tidak mau belajar keahlian yang baru? Anda
renungkan sendiri ya.....

Saya malah ingin membagi akses wireless ini dengan
masyarakat sekitar lengkap dengan komputernya...
hehehe... pc bekas sih... tapi yang penting mereka
mampu mengikuti teknologi... content juga saya sedang
buat dengan membuat berbagai e-learning sederhana
untuk anak SMP dan SMU... mimpi buat proyek seperti
ini dengan pemerintah? hahaha.... mending nekat
sendiri.... kini semua semakin mudah... banyak teman2
yg dulu ketawa malah ikutan sekarang.... hmm... saya
sendiri mau buat program bagi hasil dengan staff dan
teman2 untuk setiap warnet yang akan saya buka... Saya
ingin siswa kursus saya bisa akses dari berbagai
warnet di kota Medan.... saya ingin membuat beberapa
kursus gratis untuk karyawan kantor yang ingin mencoba
keahlian baru seperti accounting atau sejenisnya...
saya sudah mencoba intranet di perusahaan saya... dan
saya ingin membaginya ke berbagai sekolah .... kok
bisa? Lha pake LINUX dong.... gratis.... walaupun saya
sendiri menggunakan aplikasi Microsoft asli
berlisensi... berpijak di kedua sisi yang berbeda
(produk LINUX dan produk MICROSOFT) membuat saya
menjadi lebih mengerti.... seperti layaknya memiliki
dua alat yang ..... hahaha.... mending jangan
diterusin nanti jadi berdebat..... yang pasti, saya
membantu dengan sedikit sumbangan untuk pelatihan
LINUX di Universitas Sumatera Utara dengan KPLI Medan.
Malah saya mau nawarin ruangan gratis untuk mereka
workshop di lokasi training saya... kok bisa? bagus
untuk marketing dan juga untuk alasan idealisme....
apakah tau di Medan banyak toko komputer dikerjain
"oknum" karena masalah "lisensi merakit" dan bahkan CD
Driver dari VGA Card pun dianggap illegal....
hahaha... gaptek atau mau cari duit? entahlah... yang
pasti bulan juli nanti (HAKI) momok ini akan
membayangi kota Medan... warnet2 gimana?

Kembali ke masalah tadi, cerita diatas bukan saya
ungkapkan untuk mempromosikan diri atau sejenisnya,
namun lebih untuk memotivasi teman2 yang baru atau
sedang berjuang, atau yang sudah koit sekalipun...
saya sudah MAMPUS di bisnis warnet sampe 2 kali...
pertama kecurian... ambles semuanya.... kedua terpaksa
tutup karena komputer harus dipake jadi komputer
kursus.... tapi kini saya tetap terus membangun....
kenapa? Itu terletak kepada masing2 pihak.... namun
apapun alasannya... bisnis apapun menuntut
pengorbanan... soal berapa banyak itu urusan anda...
soal tahan atau tidak itu urusan anda.... soal yakin
berhasil atau tidak itu pun masih urusan anda... yang
bukan urusan anda adalah pesimisme orang lain... utang
negara... ehh maaf... utang orang lain.... hehehe....

Cerita dan unek2 ini saya dedikasikan buat teman2 di
Medan dan mungkin di seluruh Indonesia yang masih
tetap berjuang hidup dengan koneksi dial-up.... semoga
di masa depan akan ada solusi untuk memecahkan masalah
mahalnya koneksi telepon dan internet....

Thanks....

N.B: Buat pak Sunaryo, thanks buat komentarnya yang
menggugah :
Ada, bapak yang akan memulainya ... :-))
Memulai.... tidak ada kata akhir bukan selama kita
terus memulai... heheheh

Friday, July 07, 2006

Bisnis Warnet & Perhitungan Untung Rugi

Terima kasih atas respon rekan2 Bizmart, terutama kepada Pak Anton, Lanny, Indra (yg email via Japri), Mba Roes (via SMS)

Sekaligus menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan sehubungan dg iklan warnet saya, yang mau ngintip bisnis warnet bisa membaca ini. Mohon koreksi kalau salah.

Jenis Warnet :

1. Warnet Game Online, hanya menerima sewa untuk bermain game online.
2. Warnet Standar, dengan jasa layanan browsing, email, chatting, dll tanpa game.
3. Warnet Amphibi, Bisa game online & Internet (sebaiknya ruang terpisah).

1. Warnet Game Online

Untuk Game Online diperlukan spesifikasi komputer yang cukup tinggi mengikuti perkembangan game yang cepat berubah. Saat ini bisa menggunakan spesifikasi sbb:
· Intel Pentium IV, 2.8 Gh, atau AMD Sempron (beda merk beda harga).
· DDR (memory) minimal 512 MB
· VGA Card minimal 128 MB (dianjurkan 256 MB).
· Harddisk 80 GB.
· Monitor 17”
· Speaker Aktif dangan Sub Woofer.
· CD ROM & FDD optional
· Perkiraan harga per PC saat ini 4 Jt. Jadi 10 unit x 4.000.000 = 40.000.000

Jenis permainan games online yang sedang ngetrend
· Ragnarok Online, Gunbound, Seal Online, Pangya, CS, Tantra, Stargate, Dota, dll.

Keunggulan Warnet Game Online
· Cepat kembali modal, apalagi buka 24 jam. Itulah Game….. siapa yang nggak mau.

Kelemahan
· Modal beli komputer gede juga (spesikasi gila2 an)
· Berisik (yang main kebanyakan ABG sih, banyak canda dan suara speaker bikin pusing).
· Kalau buka 24 jam banyak yg nginep, perlu ruangan buat gelar tikar bagi yng nginep.
· Ada cerita, nginepnya bukan Cuma 1 hari tapi sampai berbulan2, uang habis tinggal telp ortu,

dianterin sama pembantunya. Sekolah jadi ancur2an. Nggak naik kelas deh akhirnya.
· Setiap minggu ada update file game, jadi harus rajin download, artinya komputer kalau diproteksi

jadi sering dibuka2. Bisa lupa nutup proteksinya, akhirnya kena virus lagi.
· Anak ABG pinter2, harus sering diawasi, bisa2 main tanpa masuk billing. Rugi deh Bandar.
· Berlaku hukum rimba, siapa yang kuat modal, dia yang menang (ihhh...ngeri banget istilahnya…!).

Maksudnya kalau modal gede bisa beli komputer banyak, tarip sewa jadi makin murah meriah.
Warnet kecil jadi gulung tikar. Kacian deh lu…


2. Warnet Standar

Enaknya :
Spesifikasi komputer bisa diakalin biar murah meriah, misalnya pakai pentium II atau Pentium 3 saja cukup. Yang penting bisa untuk USB Flash Disk (soalnya sekarang sudah menjamur tuh, soalnya disket cepet rusak jadi pada bawa Flash Disk).

Harga Per PC lengkap dg monitor 15’ paling sekitar 1 – 1, 5 Jt. (Kondisi bekas banyak tinggal pilih di Harco Mangga 2). Jadi hitungannya 1.500.000 x 10 unit = 15.000.000

Jenis Layanan Warnet

1. Game Online
2. Internet (Browsing, email, chatting)
3. Jasa tambahan seperti :
- Scanning Foto & dokumen,
- Print,
- Cari data,
- Download MP3,
- Copy CD.
- Pengetikan Dokumen
4. Bisa juga jualan :
- Disket,
- CD Kosong,
- Flash Disk,
- ATK,
- Soft Drink,
- Snack,
5. Jasa lain yang memungkinkan :
- Jasa kirim dan terima FAX
- kursus komputer & internet,
- Pembuatan website
- Kerja sama Indojob dan Forex Trading.

Saluran Akses Internet
1. Line Telpon (Dial Up) – Kayaknya sudah gak ada yg pake buat warnet
2. Line Telpon ADSL – Banyak yang pakai untuk warnet dg kapasitas lebih dari 10 PC
3. Kabel Internet via Kabelvision / Telkomvision (Tidak semua lokasi tersedia jaringannya).
4. VSAT (biaya gede harus yg modal besar dg jmlah >30 PC
5. Wireless – belum tahu apa ada yang murah meriah.


Modal Bikin Warnet

Nah ini dia yang dari tadi ditunggu2.
Modal berapa untung berapa? Gitu kan maunya? Dasar otak bisnis. Heheheeh,.

Mari kita hitung
Asumsi :
Jumlah PC yang disewakan 10 unit.
Saluran Akses Internet : Kabelvision paket SOHO 128 Kbps
Jam Buka 9.00 – 12.00 (15 jam)
Tarip perjam Rp.4.000
Jenis Warnet : Standar
Target tercapai 70%

10 Unit PC untuk sewa @1.500.000 ------------- Rp 15.000.000
1 Unit PC untuk Billing ---------------------------Rp. 2.000.000
Software Billing Explorer ---------------------- Rp. 750.000
Cable Modem & Router --------------------------Rp. 1.500.000
Peralatan LAN (Switch, kabel) ------------------- Rp. 1.500.000
Printer Laser Black HP1020 --------------------- Rp. 1.400.000
Printer Warna HP3535 --------------------------- Rp 500.000
Printer Billing (kalau perlu print bill) LX300 -------- Rp 700.000
Meja Komputer @150.000 x 10 ------------------ Rp. 1.500.000
(ada juga yg harga @ 60.000)
Kursi Lipat Chitose @130.000 x 15 pcs -----------Rp. 1.950.000
Kursi plastik (buat berdua) @ 25.000 x 10 --------Rp. 250.000
Meja Kasir & Kursi Rp. 500.000

Registrasi Internet & Bayar 1 bln ----------------- Rp. 1.750.000
Jasa Instalasi Warnet & Training Operator -------- Rp. 1.500.000
--------------------
Rp. 30.800.000

Yang belum dihitung :
· Sewa Ruangan minimal 4 x 8 M.
· AC
· Kulkas (Showcase untuk Softdrink)
· Etalase kaca (kalau mau jualan).
· Partisi tiap meja komputer (kalau perlu)

Contoh perhitungan Biaya Bulanan

- Internet (Kabelvision & ISP)---------1.520.000 (kalau pake ADSL Rp.4.300.000)
- Listrik (pake AC kan?) -------------- 750.000
- Pegawai (min 2 orang) ------------ 1.500.000
- Telp Kantor, air -------- ---------- 500.000
- Sewa ruang (dihitung per bln) ------ 1.000.000
- Maintenance PC & AC --------- --- 500.000
- Penyusutan komputer ------------- 500.000
- Biaya lain2 (keamanan, sampah)-- -- 200.000
-------------------
jumlah 7.470.000

- Pendapatan Maksimal Perhari Rp.4.000 x 10 pc x 15 jam = Rp. 600.000
- Pendapatan per bulan Rp. 600.000 x 30 hr = 18.000.000 x 70% = 12.600.000
(misalnya dihitung hanya mencapai target 70% )

Jadi …


- Pendapatan Warnet 70% ----------------------------------- 12.600.000
- Biaya bulanan ---------------------------------------------- 7.470.000
-------------------
Sisa ------------- 5.130.000
(Mau diapain neh sisanya segene?)


Potensi yang belum dihitung
· Pendapatan lain seperti jual SoftDrink, disket, dll.
· Bagaimana kalau buka 24 jam?
· Bagaimana kalau mencapai target 80 – 90 %?
· Bagaimana kalau punya lebih dari 1 warnet?

Kalau modal cekak, bisa dilimit lagi kali ya…..
Ayooo buruan nanya biar inget apa lagi yang meski saya jelasin…..
Syukur kalau langsung eksen, kan dapat kerjaan… ehmmm


Agus Suprapto