WarnetPlus Alianet

Pusat Informasi Peluang Kerja & Peluang Usaha

Tuesday, May 30, 2006

Harga Internet Mahal Bukan Karena Satelit

Senin , 29/05/2006 18:31 WIB
Achmad Rouzni Noor II - detikInet

Jakarta, Menurut Ketua Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) Tonda Priyanto, ada persepsi yang salah antara mahalnya harga sewa satelit dan mahalnya harga bandwidth internet di Indonesia.
Menurutnya, yang menjadi penyebab harga internet mahal di Indonesia bukanlah satelit. "Harga internet mahal, komponen utamanya bukan satelit. Tapi bagaimanamembawa internet ke Indonesia, itu yang bikin mahal," ujarnya di sela-sela konferensi Asia Pasific Satellite 2006 di Hotel Shangrila Jakarta, Senin (29/05/2006).
Menurutnya, biaya untuk membawa bandwidth ke Indonesia ditentukan dari jaraknya dengan sumber. Sementara untuk mencapai sumber, diperlukan satelit dengan daya pancar yang luas.
Sementara satelit Indonesia hanya bisa mengambil dari distributor bandwidth di Hongkong, dan belum bisa mengambil langsung ke Hawaii, sehingga harganya jadi lebih mahal.
"Masalahnya, untuk membawa bandwidth internet ke Indonesia diperlukan satelit yang mencapai Hawaii, AS. Paling kita bisanya dari Hongkong. Dbandingkan antara yang ngambil dari Hongkong dan Hawaii kan pastinya beda. Kalau dari Hawaii lebih dekat sumbernya," jelas Tonda. (rou)(nks)

Thursday, May 25, 2006

Trik Mengcopy Halaman Web yang Diproteksi

Pengguna warnet saya sering mengalami kesulitan ketika sedang mencari data berupa artikel atau berita online yang ternyata tidak dapat disimpan dengan cara diblok untuk di copy paste ke Microsoft Word. Artikel atau berita tersebut sepertinya diproteksi karena tidak dapat diblok dengan mouse untuk dicopy.

Ketika menghadapi hal tersebut saya mulai memutar otak kira-kira adakah cara yang mudah untuk mengatasi keadaan ini? Kalau tidak bisa diblok, bisakah disimpan langsung di komputer dengan klik Save As? Ternyata bisa disimpan. Tapi jika hanya disimpan, tentu tidak semua halaman web akan kita copy, yang diperlukan hanya beberapa paragraf atau tanpa menyertakan gambar dan banner iklan.

Berbekal sedikit pengalaman dalam membuat website, akhirnya saya coba cara yang sangat sederhana sebagai berikut :

  1. Simpanlah dahulu dengan Klik Save As halaman web yang terdapat artikel atau berita yang diproteksi.
  2. Selanjutnya buka aplikasi Ms. Frontpage (bukan Ms. Word), lalu buka halaman web yang telah disimpan tersebut.
  3. Lakukan blok dengan mouse atau keyboard pada teks yang akan dicopy.
  4. Selanjutnya buka Ms. Word, dan tampilkan hasil copy dengan klik Paste.
  5. Akhirnya anda bisa menyimpan atau mencetak seperti biasa dengan Ms. Word

Cara tersebut juga berlaku untuk gambar yang tidak bisa disimpan atau dicopy dengan klik tombol kanan mouse.

Ternyata sederhana bukan…? Semoga bermanfaat.

Wednesday, May 17, 2006

Warung Internet di Tahun 2006

Kondisi warnet di Indonesia memiliki ciri sendiri tiap tahunnya, jika kita mengikuti milis warnet terbesar di Indonesia ( bahkan mungkin di dunia? ) yang aktif di Yahoo Groups sejak tahun 2000. Maka di tahun 2000 kita dapat membaca bahwa keluhan warnet sebagian besar pada mahalnya biaya dial-up dan masih berlangsung di tahun 2001, tapi di tahun-tahun berikutnya 2002 dan 2003 mulai bermunculan pilihan koneksi selain dial-up dengan harga terjangkau seperti Wireless/Wifi, Cable, ADSL.
catatan: milis awari sendiri sudah lama aktif dimana saya sendiri terdaftar sejak milis masih berada di server egroups.
Di tahun 2004 dan 2005, yang menonjol dari warnet adalah isu legalitas perangkat lunak. Walau sebenarnya beberapa pakar dan aktifis TI yang memiliki perhatian sudah menyuarakan isu ini sejak UU HAKI disahkan, namun gaungnya tidak seheboh ketika isu Sweeping Warnet oleh Kepolisian mulai di lakukan.
Bagaimana di tahun 2006 ini? Apakah kondisi warnet sudah lebih baik dari sebelumnya?Persoalan Klasik
Secara umum, tidak ada kemajuan yang signifikan dari kondisi per warnetan di Indonesia. Persoalan-persoalan klasik warnet masih pada:
· Mahalnya harga bandwidth
· Kualitas Bandwidth
· Persaingan harga antar Warnet
· Kualitas SDM
Dan saat ini persoalan-persoalan itu bertambah, yaitu:
· Legalitas Perangkat Lunak versus Biaya Tinggi Perangkat Lunak
· Warnet Open Source masih menerima resistensi dari kalangan warnet sendiri walaupun sudah ada success story.
· Rendahnya perlindungan hukum terhadap warnet.
· Perampokan Warnet di Jabotabek.

Legalitas Perangkat Lunak merupakan persoalan yang sangat menarik sebab walaupun internet adalah gudang Informasi, namun tidak sedikit warnetters ( pemilik, pengelola, operator ) yang tidak mengerti atau peduli terhadap legalitas perangkat lunak, bahkan pertanyaan mengenai legalitas perangkat lunak ini termasuk yang paling sering dipertanyakan di milis selain pertanyaan mengenai ISP, Billing System, Ijin Warnet, Pornografi dan Teknologi Komunikasi Data.
Berita Baik
Di luar persoalan-persoalan di atas, ada juga berita yang baik yaitu: Walaupun warnet terkenal sebagai bidang usaha yang cukup rumit dan tricky, namun tidak pernah kehilangan peminat dari kalangan entrepreneur muda untuk masuk ke bidang usaha ini. Ini terlihat dari member mailing list yang baru rata rata bergabung karena ingin mendirikan warnet.

Selain itu, beberapa warnet ternyata sudah berhasil meningkatkan/memperluas usahanya sehingga menjadi jaringan warnet/franchise warnet maupun ISP dan ada juga warnet yang berhasil membuat distribusi linux untuk digunakan secara bebas bagi yang berminat.

Jika melihat diskusi yang terjadi di mailing list awari ( asosiasi-warnet@yahoogroups.com ) kita juga akan melihat betapa warnet-warnet sudah menyadari bahwa mereka sebaiknya tidak memberikan akses ke situs situs pornografi dan judi maupun memberikan akses ke pihak-pihak carder. Beberapa warnet malah berani mengusir pelanggan mereka yang menggunakan terminal warnet untuk mengakses pornografi, alasan utama bukan semata moril tapi menghindari warnet tersebut dari sangkutan dengan hukum.
Peran Pemerintah
Kembali ke kondisi Warnet, Pemerintah sebaiknya memberikan ruang bernapas yang lebih baik ke Warnet, aturan yang kondusif, perlindungan berusaha yang baik, akses ke penyediaan bandwidth yang murah, pelatihan managemen, etc. akan sangat membantu warnet melepaskan warnet dari kondisi “terjepit”. Dalam beberapa kasus, terjebaknya warnet ke pornografi, carding, judi, pembajakan software, berubah jadi game center adalah karena faktor “kejar setoran” yang apa boleh buat harus dilakukan dan di akui akan sulit di lakukan dengan baik dan benar jika Pemerintah tidak melindungi warnet-warnet yang telah berusaha menjalakan usahanya dengan benar.

Perlindungan ini juga berarti Polisi jangan mensweeping dan menyita perangkat warnet yang terbukti bersalah melanggar hukum, sebab tingginya faktor kerumitan pengelolaan warnet menyebabkan banyak warnet tidak menyadari apa yang mereka lakukan termasuk melanggar hukum. Kepolisian sebaiknya menjadikan warnet sebagai partner dalam menyuarakan legalitas perangkat lunak dan berinternet dengan sehat.

Sangat disayangkan jika Kepolisian demi menghambat pornografi, judi, terorisme dan pembajakan perangkat lunak harus mematikan akses ke arus informasi dan ilmu pengetahuan yang di sediakan warnet dengan harga yang murah dan terjangkau oleh masyarakat.

Sumber : http://tayuang.blogspot.com/2006/05/warung-internet-di-tahun-2006.html